Ketidakjelasan di Malam Selasa
Aku
sudah disini menikmati malamnya dunia nyata, disebuah area hotspot lantai 3
yang disediakan oleh sebuah mini mall. Kini aku bisa melihat dunia dari atas
indahnya malam namun tak seindah hatiku yang sedang kesal karena banyak hal,
banyak hal yang ku lalui dengan sederet manis pahit yang ada didalamnya, otakku
kian seperti tertimpa timbangan rasanya mau pecah, otak dan hatiku yang sejalan
dengan nalarku yang kian mendesu tentang seuatu apalah itu, aku juga tak begitu
mengerti. Ku coba mengconectkan
beberapa fasilitas hotspot
yang tersedia namun apa yang terjadi nyatanya tak ada satupun yang bisa
dipakai, semuanya berpassword dan
alangkah pelitnya orang orang jaman sekarang. Lalu kuputuskan saja untuk
menuangkan isi pikiranku dengan kepala dingin sehingga hatiku stabil karena
suasana ini yang sangat kurindukan suasana dimana angin sepoi-sepoi memelukku
erat dan untuk kesekian kalinya aku tenang dibuatnya. Mataku menoleh
kearah kanan dimana aku bisa melihat dunia dari atas, ya dari lantai 3. Kulihat
keramaian orang yang hendak menjalankan aktifitasnya yang setiap hari berulang,
lalu mataku terpaku pada seorang laki-laki gondrong bercipluk, aku terdiam aku
terpikir apa iya dia memang seorang penjual jam emperan? Fisiknya bertolak ia
lebih panatas menjadi seorang playboy yang tahunya main sana sini, tapi inilah
hidup, hidup orang siapa yang tahu , sekilas mereka terlihat beruntung dengan
hidup mereka yang tak seberat diriku fikirku, namun tak ada yang tahu jika tak
masuk kedalam hidupnya entah seperti apa hidupnya. Lantas ku perhatikan orang
lainnya tak ada yang aneh dari mereka, mereka terlihat biasa saja. Aku pun tak
tahu kemana arah tulisanku ini, aku hanya senang jika melihat jariku menari
diatas keyboard. Lalu aku mencoba mengkonekkan wifi yang tersedia lagi hasilnya
waiting. Aku teruskan lagi saja menuangkan huruf -huruf yang berbelit
difikiranku, semua orang tampak biasa saja tak ada yang menarik, sepertinya aku
harus berpindah tempat agar inspirasiku terdorong, sesaat kulihat hotspot
yang kuaktifkan tadi namun, nihil. Aku berpikir lalu untuk apa aku disini
membuang waktuku sia-sia jika tak ada koneksi internet untuk ku mengerjakan
tugas-tugas matakuliahku yang menumpuk? Entahlah lebih baik ku menulis, jam
baru menujukkan puluk 19.21, kesia-siaan yang kulakukan dijam yang harusnya
sekarang aku mengerjakan berjubel tugasku, tapi tangan ku tak mau berhenti
menari, entahlah. Tiba tiba nampak seperti anak SMA baru datang disebelah
mejaku, terlihat sepertinya mereka juga ingin menggunakan fasilitas hotspot,
namun dalam hati aku ingin berkata namun untuk apa biar saja mereka coba
sendiri nanti juga mereka akan tahu, mereka, iya mereka sepasang sepertinya
sama denganku ingin mengerjakkan tugas, dan muncul 2 orang anak perempuan yang
satu berkerudung abu dan satu berkerudung biru donker, pasangan tadi mengenakan
jaket jeans dengan rambut berkucir satu yang perempuan dan yang
laki-lakinya ia mengenakan jaket dan celana apanjang, entah merk apa aku tak
begitu peduli aku tak ingin tahu, terlihat mereka membuka perangkat ms. excel
sepertinya project mereka mengerjakan tugas TIK ( teknologi informasi dan
komunikasi) mengingatkan aku sewaktu SMA dengan guru pak yayan, beliau yang
dibenci teman-temanku karena pelitnya beliau dalam memberikan nilai, tapi aku
suka dengannya, entahnlah, datang satu orang lagi laki-laki berbaju kemeja
jeans, berkolor merah seperti kolor bola. Ia membawa 3 kresek makanan tampaknya
ia sehabis membeli makanan untuk mereka atau untuk dirinya sendiri lalu dibawa
kerumah, mungkin. Gerak gerik dan suaranya sepertinya ia memiliki hati terlalu
halus, ya dia ngondek tapi, entahlah dia berlalu. Setelah puas aku
memperhatikan sederet orang, orang mana lagi yang hendak ku perhatkan.
Sebenarnya tujuanku memperhatikan mereka untuk apa? Entahlah aku bisa tenang
jika melakukan ini lalu ku menulis apa yang ada di pikiranku. Yes koneksi
aktif. Aku mulai membuka akun facebook, seperti biasa hal yang selalu kulakukan
ketika aku disebuah hotspot area. Kecepatannya tak begitu mengecewakan, yah
luamayan lah. Cukup sekianlah aku menuangkan pikiranku yang gak jelas ini aku
mau beranjak mengerjakan tugasku dulu, ya lain waktu aku sambung lagi.
Comments
Post a Comment