Curhatan Mahasiswa Galau part 2
Hai kamis sore
yang dingin, kini tanganku kembali berpaku pada sebuah layar yan didepannya
berjajar huruf-huruf yang bergerak, ya huruf-huruf ketikan. Angin sedang
memelukku dengan lembutnya kepalaku dingin, hujan deras disore hari sesampainya
ku pulang dari kampus, yah lelah sekali hari ini tugas yang kian bertambah
setiap harinya mendadak akrab denganku akhir –akhir ini aneh, padahal aku sebal
dengan mereka, bukan membenci hanya sedikit sebal dengan mereka yang terus
bertambah dan tidak kunjung selesai, seperti
yang tidak dikerjakan padahal setiap dikerjakan dan akhirnya rampung lalu
diberi tugas-tugas yang lainnya, yah merekalah sahabat-sahabatku yang setia
berteman denganku pada beberapa minggu sebelum UAS. Selintas ku mainkan
aransemen the beatles, here there everywhere. Bukan lagu hanya bunyi piano dan
aku sangat suka karena memberiku ketenangan saat menulis. Aku suka hujan. Aku
suka angin lembut. Karena aku hanya bisa
berpikir ketika suasana itu menyatu. Ku menarik nafas sedamai mungkin sambil
kuluruhkan segala emosiku dalam tulisan. Setiap hari ku berteman dengan
teman-teman kelasku entah suasana seperti ini baru kutemukan disebuah kelas,
aku menyayangi mereka, mereka saudaraku, aku nyaman berada diantara mereka,
seakan aku benar-benar jadi diriku sendiri bila diantara mereka, tak ada gengsi
, kebohonagan, hal yang dibuat-buat, semuanya mengalir apa adanya. Mereka adalah orang-orang konyol yang entah
dari jagat bagian mana mereka berasal, yang jelas aku bisa menampilkan
kebiasaan jorokku tanapa malu-malu diantara mereka apapun itu. What a goergeous friendship! Kuceritakan hari kemarin, ketika kita semua
pulang tepat pukul 6 sore, maghrib. Karena sebuah presentasi matakuliah yang
harus diselesaikan pada hari itu juga, perkuliahan dimulai pada pukul 3.30 yang
harusnya sudah pulang pada pul 5.30 dengan jumlah sks 3, tetpi 10 kelompok yang
harus tampil saat itu juga memaksa kami meneruskan presentasi dipertemuan
terakhir, dosennya sangat kita sukai karena ia laki-laki, ganteng, masih muda
dan jelas mengajarkan materi pada kami. Jadi tak ada rasa kesal atau penyesalan
pada kami karena ketika pulang pas Adzan maghrib berkumandang dan hujan deras
disertai petir belum lagi banjir semata kaki, kuyakin mereka semua mengalami
hal yang sama dengan diriku, sebagian dari mereka bercerita itu semua tadi saat
dikampus. Hari sekarang hujan kembali mengguyur tempat tinggalku tapi bedanya
aku seudah sampai sebelum hujan turun. Aku suka hujan, meskipun hujan itu
menyusahkan dan sebagian besar orang kerepotan jika aktifitas dibawah guyuran
hujan, aku malah sebaliknya aku merasa tenang dengan suasananya yang membawa
hawa sejuk. Kadang ku ingin kembali pada usia-usia anak kecil agar ku bisa
menikmati hujan, aku bermain ditengah
hujan deras bersama teman-temanku tanpa memikirkan apapun, berteria sebebas
mungkin, tertawa selepas mungkin.
Comments
Post a Comment