Hidup itu dipilih bukan memilih

Hidup itu dipilih bukan memilih, bahkan seorang adam pun tak pernah meminta bahwa sang hawalah yang akan menjadi teman dalam sejarahnya sepanjang masa, manusia tak bisa meronta jika sang kuasa telah berkehendak atas apa yang tidak pernah kita inginkan. Dia memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Sang pencipta maha tau apa yang terbaik bagi umatnya.

Contoh kecil, aku tak pernah meminta siapa yang akan membesarkanku saat ku tiba di dunia fana ini, orang tua pun begitu, mereka tak pernah meminta roh siapa jiwa siapa yang akan menghiasi kesakinahan keluarga mereka nanti.

Hidup itu dipilih bukan memilih, manusia tak pernah meminta ingin diberi kulit berpigmen atau tidak, rambut lurus atau keriting, hidung mancung atau pesek, tinggi ramping atau pendek bulat.

Soal dipilih dan memilih memang berkaitan erat dengan takdir dan nasib atau dengan qadha dan qadarnya.

Ketika kau dihadapkan pada sesuatu kegagalan, hatimu kecewa sakit, itulah hidup. Hidup itu dipilih, Tuhan memiliki kehendak lain atas rencanamu, entah apapun itu yang jelas semua yang dipilihkan Tuhan hanyalah ujian semata agar umatnya lebih bersabar dan mencapai goals untuk naik kelas ke tingkat keimanan yang lebih tinggi.