ALBINISME (Pelangi Putih): 7. Interval
“Lapor target ditemukan di titik sebelah barat daya pantai parang tritis“ ujar salah satu
relawan.
“Siapkan pelampung
, pakai semua peralatan, kita akan menyelam
ke kedalaman 8 meter diatas permukaan laut” perintah sersan
“Siap sersan”
jawab serempak
“Mah.. ada telpon
dari kantor polisi, katanya kak iris ditemukan” ujar Aksara
“Alhamdulillah
kita segera ke sana” ucap syukur ibunya
Ini sudah 2 malam
3 siang ia tak juga kembali ke rumah, Iris pergi tak beralasan. Padahal tak ada
hal-hal yang terjadi, dikeluarga, atau
apapun. Namun entahlah ia tak bicara apapun pada ibu akhir-akhir ini.
“Dimana anak saya
pak?” Tanya ibu pada salah seorang petugas
“Iya Prameswariris
Cinta, yang hilang 2 hari lalu” Tambah aksara
Kemudian tak
selang lama Wikrama dengan istrinya datang.
“Gimanaa keadaan
Iris bu?” Tanya Wikrama
Tiba tiba ibu
kaget
Astagfirullah
Iris..” Seru ibu kaget betul.
Iris telah
dievakuasi, jasadnya utuh, tak ada satupun yang kurang. Namun jasad hanyalah
jasad. Jiwanya telah melayang.
Ibu pingsan
melihat anaknya terkapar tinggalah nama.
Aksara dan Wikrama
mencoba meredam kepedihannya, walaupun mereka berduka.
Mbak Iffah, isteri
kak Wikrama mencoba menenangkan ibu dan terus disampingnya.
Prameswariris
tenggelam terbawa hujan badai dan ombak
tinggi hingga 2 meter saat petang itu.
Ada warga yang
melihatnya dan sempat ingin menghalaunya.
“Mbak itu terlihat
seperti orang kesurupan. Ia seperti tak menyadari bahwa ada hujan dan ombak
tinggi . Ia terus saja berjalan mendekati laut” ujar seorang saksi.
“Tak ada warga
yang berani menolong, karena kami juga takut. “ uajr warga yang lain.
“Nah pas ujan
mulai reda, baru kami lapor pada petugas setempat dan keesokan harinya para tim
sar mencari gadis itu.” Laporan warga setempat
Dan alhamdulillah
sekarang ketemu, walaupun sudah meninggal.
“2 hari terombang-
ambing tenggelam di laut, sudah sukur tidak dimakan ikan.” Celoteh warga yang
lain
Ibunya menangis duka bermandikan air mata,
beliau tak percaya dan terus berdoa semoga ini hanya mimpi. Dan diberikan
kesempatan kedua.
Kak Wikrama,
aksara juga mbak .... terus berdoa.
Teman-temannya datang juga ikut berdoa.
Tiba-tiba dalam
sepi dan hening, tak ada siapa-siapa diruangan itu, seorang laki-laki paruh
baya seperti sosok ayah yang dinantikannya datang dan memeluk raga putrinya
itu.
Subhanallah..
jarinya bergerak..
Ketika perawat
datang, ia melihat keanehan dan segera melapor pada dokter, antara bahagia,
lega, takut, sedih , takut kecewa yang tergambar di garis wajah keluarga dan
kerabatnya.
Panggilkan dokter,
perawat..
Iris dimasukkan ke
dalam ruang khusus. Keadaannya membaik.
A... ya..h..”
uajar iris
Nak? Ujar ibu
seraya duduk disampingnya.
Ada ibu disini,
ada Kak rama dan Aksara.”tambah ibu.
Ya Allah
alhamdulillah..Iris sadar “ syukur Mbak Iffah
Namun Iris terus
saja berkata.. Ayah.. ayah..
Ibu bingung,
kenapa dia tiba-tiba saja menghilang, dan berkata ayah?
Apa dia ketemu
ayah sebelum pergi kelaut waktu itu?
A.. yah... ayah..”
Ujar Iris
Rupanya Iris rindu
ayah, namun dimana kami bisa menemukan ayah? Tau saja keberadaannya tidak.
Kata
dokter Iris mengalami near death experience.
subhanallah...
ReplyDelete